Aku takan
menyalahkan Tuhan hanya karna Ia
mempertemukan kita dalam dunia yang tak nyata, dalam jarak, dan dalam
waktu yang berbeda aku tetap mensyukurinya. Kala itu kita saling mengenal
melalusi sosial media, saling sapa tukar info dan selesai.
Aku tak
pernah berfikir untuk mengenalmu lebih dekat. Kamu selalu me-reshare semua
postingku. Ku fikir kau tertarik dengan semua tulisanku. Kubuka profilnya
mencoba melihat postingannya oh good ternyata kamu admin “sama dong”. Terukir
senyum dalam lekuk bibirku, mengamati tanpa berkedip semua postingmu. “Kalo di
fikir-fikir kok postingannya kaya ngbales postingan aku ya” hatiku mulai
berkomentar. “coba sindir lewat posting ah” rasa ingin tahu itu menggebu-gebu
dalam hatiku. Oh tuhaaan ternyata benar! posting yang ia buat seperti membalas
postingku. Ada apa ini?
Dan kau coba
dekati aku dengan acc yang berbeda, gak nyangka kalo ternyata owner di acc itu
adalah kamu. So? Selama ini aku mentionan sama orang yang sama. dan itu kamu!
Kamu selalu bikin aku terkejut dengan semua tingkahmu, dan selalu bikin aku
tersenyum karna ulahmu. Kala itu aku dan kamu. Yaaa kita semakin dekat bahkan
kita sudah tukar nomer handphone kala itu. “duhh, kok seneng gini yaa’’ yaa
tuhan semoga rasa ku ini takan pernah berkelanjutan.
Sebelumnya
kita tak pernah bertemu. Mata kitapun belum pernah saling bertatapan tapi
jemari dan tulisan-tulisan yang kita buat seolah menjadi arti lain. Mungkin hanya
kau dan aku yang mengerti. Dan orang-orang yang membaca tulisan kita hanya
menjadi saksi bisu cinta kita.
Seprtinya
rasa ini benar-benar bekelanjutan, yaaa tuhaaan aku harus gimana??? Kali ini
kau membuatku terkejut kembali namun kali ini benar-benar suatu hal yang tak ku
sangka. Sebuah pengakuan darimu yang membuat mulutku ternganga lebar tak
mempercayai apa yang ku baca.
“jangan lupa
solat yaa” ku kirim pesan singkat untuk mengingatkanmu untuk
melaksanakan solat magrib. Dengan cepat kau membalsnya terasa getar pada
handphone ku, ternyata benar kau membalsnya. Aku membukanya tak sabar dan.... “sorry dev, aku gak solat. aku nonis (non islam)’’.
Kau tau?
Hatiku seolah hancur, mataku tak tahan menahan air mata yang hampir menetes,
wajahku memerah menahan emosi, yaaa tuhaaan. Sekarang aku jauh lebih bingung
apa yang harus aku lakukan lagi?
Kita satu
tipe, kamu admin aku juga admin, kamu suka nulis aku juga suka nulis, tapi kita
beda prinsip. Berbeda dalam berkeyakinan. Jika salib ditanganmu dan tasbih
ditanganku kala itu kita saling mendo’akan dalam jarak dan dalam perbedaan. Aku
ingin meyakinimu tentang suatu hal “bahwa perbedaan bukanlah penghalang”
Namun kini
waktu menjawab semua rasa keberanianku, rasa kepercayaan yang semula begitu
kuat didalam hatiku, kini malah hampir sirna. Ada apa? Aku malah menakuti
sebuah sekat diantara kita, sebuah perbedaan diantara kita. Bukankah dulu aku
yang meyakinkanmu tentang “perbedaan bukanlah penghalang” tapi kenapa justru
kini aku yang malah tak percaya. Dan aku menganggap perbedaan diantara kita
benar-benar “penghalang” untuk apa kita terus bersama jika pada akhirnya takan
menyatu?
Aku tak lagi
mengerti dengan dunia yang lazim ini, mengapa kita tak boleh besama hanya karna
suatu perbedaan? Mengapa perbedaan harus menjadi penghalang? Untuk apa tuhan
ciptakan perbedaan jika itu hanya menjadi penghalang?
Mungkin
Tuhan memang tak menakdirkan kita untuk bersama, yayayaaa.... perinsip jalan
hidup diantara kita benar-benar berbeda.mungkin kau bukan jodohku, dan benar
adanya, lebih baik kita akhiri semuanya sebelum kau dan aku, yaaa kita terlibat
hubungan yang semakin jauh, walau ku akui aku mulai mencintaimu J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar