maafkan aku..
Kau datang
dalam khidupanku ketika cinta menjatuhkan hidupku. Merusak hari-hariku dan
melukai hatiku. Pertemuan singkat pada gerai fotocopy itu yang mempertemukan
kita, ingatkah kau? Aku tak memperhatikanmu dengan jelas. Tenggelam dalam
kesibukanku sendiri. Bahkan aku tak sadar saat matamu tengah sibuk mengawasi
tingkahku.
Beberapa
bulan berlalu, akupun hampir melupakan pertemuan singkat itu. Awal pertemuan
kita yang tak aku anggap penting. Tenyata beberapa bulan terakhir ini kau
selalu memperhatikanku dan mencoba untuk menanyakan hal tentangku melalui teman-temanku.
Dan akhirnya kaupun mencoba untuk memberanikan diri menyapaku lewat pesan
singkat.
“hey dev”.
“Nomer siapa
yaa”. fikirku dalam hati. Mencoba mengingat-ingat nomor yang tertera pada pesan
yang masuk pada inbox handphoneku. Namun aku benar-benar tak mengenal nomor
itu.
“iya, ini
siapa?”. Balas ku singkat, sambil
menebak-nebak seseorang dibalik pesan ini.
Dan ternyata
itu kau, yaayaya kamu! slah satu murid
tempatku bersekolah, seorang pria yang sebelumnya pernah berjumpa denganku pada
gerai fotocopy namun hanya diam membisu. Dan kini dengan tiba-tiba menyapaku
lewat SMS. Begitu banyak pertannyaan yang muncul dalam benakku. Seperti sipa
kamu, ada perlu apa, dapet nomer aku dari mana, tinggal dimana. Aaah ku rasa
pertannyaan-pertannyaan ini hanya membuat otakku kelimpungan hanya karna tak
mampu menanyakannya.
Dua bulan
berlalu. Dan dengan sejalannya waktu aku sendiri dapat menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang pernah bermunculan dalam otakku. Aku tersenyum malu
mendengar sebuah pengakuanmu akhir-akhir ini. “Makasih yaa dev, aku seneng bisa
sedeket ini sama orang yang aku sayang, bodohnya aku Cuma bisa liatin kamu dari
jamannya MBS sampe dua bulan trakhir. Nyesel baru smsan sama kamu sekaranng;)”.
Kamu itu
polos atau apa? Tanyaku dalam hati. Kamu lucu banget, dan kamu hebat;) kenapa
kamu hebat? Karna kamu dapat memendam prasaanmu dalam waktu selama itu dan aku
sendiripun belum tentu mampu seperti dirimu.
Semakin
hari. Hari demi hari, dan akhirnya pertanyaan yang aku takuti itupun terucap
dari bibirmu. “aku sayang kamu, kamu mau jadi pacar aku?”
Sebenarnya
aku tidak pernah mengharapkan pertanyaan itu, aku nyaman dengan status kita yang
sekarang “teman”.
Aku tak
dapat membayangkan betapa terlukannya kamu, betapa sakitnya kamu karna
sesungguhnya aku tak pernah mencintai dirimu. Kau tau? Cinta yang hancurkan
hidupku membuatku terjebak dalam nostalgia yang berkepanjangan dan
terus-menerus tanpa henti berotasi dalam pikiranku.
Kau tau
salahmu? Yaa salahmu!! Kau datang ketika cinta menjatuhkan hidupku, merusak
hari-hariku dan melukai hatiku. Kau terlalu baik dan aku menjadikanmu pelarian
cintaku, menjadikanmu pengobat rasa sakit, pengobat luka hatiku. Namun aku
tetap mencintai dirinya dan tidak bisa mencintai dirimu. Dan hebatnya dirimu
adalah dengan sabar menungguku hingga aku mencintai dirimu. Sayangnya hingga
detik inipun aku belum bisa mencintaimu. Hanya karna “DIA”. Maaf.... pelarian
cinta, aku telah menyia-nyiakanmu.
Mungkin
pergi dari diriku adalah pilihan yang tepat untukmu, kau memilih pergi dan ini
salahku. Kau tau? Setelah kepergiianmu aku baru menyadari bahwa aku telah
“MencintaiMu” kini aku harus merasakan jatuh untuk kedua kalinya dan ini
salahku.
Maafkan aku,
pelarian cinta..
siapa,apa,dan bagaimanapun kamu sekarang, kamu adalah
manusia terhebat dan tertegar yang pernah aku temui. Do’aku akan selalu
bersamamu, semoga kelak kau mendapatkan wanita terindah karna kau pantas mendapatkannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar