Kamis, 29 November 2012

maaf, pelarian cinta..



maafkan aku..



Kau datang dalam khidupanku ketika cinta menjatuhkan hidupku. Merusak hari-hariku dan melukai hatiku. Pertemuan singkat pada gerai fotocopy itu yang mempertemukan kita, ingatkah kau? Aku tak memperhatikanmu dengan jelas. Tenggelam dalam kesibukanku sendiri. Bahkan aku tak sadar saat matamu tengah sibuk mengawasi tingkahku.

Beberapa bulan berlalu, akupun hampir melupakan pertemuan singkat itu. Awal pertemuan kita yang tak aku anggap penting. Tenyata beberapa bulan terakhir ini kau selalu memperhatikanku dan mencoba untuk menanyakan hal tentangku melalui teman-temanku. Dan akhirnya kaupun mencoba untuk memberanikan diri menyapaku lewat pesan singkat.

“hey dev”.

“Nomer siapa yaa”. fikirku dalam hati. Mencoba mengingat-ingat nomor yang tertera pada pesan yang masuk pada inbox handphoneku. Namun aku benar-benar tak mengenal nomor itu.
“iya, ini siapa?”.  Balas ku singkat, sambil menebak-nebak seseorang dibalik pesan ini.

Dan ternyata itu kau,  yaayaya kamu! slah satu murid tempatku bersekolah, seorang pria yang sebelumnya pernah berjumpa denganku pada gerai fotocopy namun hanya diam membisu. Dan kini dengan tiba-tiba menyapaku lewat SMS. Begitu banyak pertannyaan yang muncul dalam benakku. Seperti sipa kamu, ada perlu apa, dapet nomer aku dari mana, tinggal dimana. Aaah ku rasa pertannyaan-pertannyaan ini hanya membuat otakku kelimpungan hanya karna tak mampu menanyakannya.

Dua bulan berlalu. Dan dengan sejalannya waktu aku sendiri dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang pernah bermunculan dalam otakku. Aku tersenyum malu mendengar sebuah pengakuanmu akhir-akhir ini. “Makasih yaa dev, aku seneng bisa sedeket ini sama orang yang aku sayang, bodohnya aku Cuma bisa liatin kamu dari jamannya MBS sampe dua bulan trakhir. Nyesel baru smsan sama kamu sekaranng;)”.

Kamu itu polos atau apa? Tanyaku dalam hati. Kamu lucu banget, dan kamu hebat;) kenapa kamu hebat? Karna kamu dapat memendam prasaanmu dalam waktu selama itu dan aku sendiripun belum tentu mampu seperti dirimu.

Semakin hari. Hari demi hari, dan akhirnya pertanyaan yang aku takuti itupun terucap dari bibirmu. “aku sayang kamu, kamu mau jadi pacar aku?”

Sebenarnya aku tidak pernah mengharapkan pertanyaan itu, aku nyaman dengan status kita yang sekarang “teman”.

Aku tak dapat membayangkan betapa terlukannya kamu, betapa sakitnya kamu karna sesungguhnya aku tak pernah mencintai dirimu. Kau tau? Cinta yang hancurkan hidupku membuatku terjebak dalam nostalgia yang berkepanjangan dan terus-menerus tanpa henti berotasi dalam pikiranku.
Kau tau salahmu? Yaa salahmu!! Kau datang ketika cinta menjatuhkan hidupku, merusak hari-hariku dan melukai hatiku. Kau terlalu baik dan aku menjadikanmu pelarian cintaku, menjadikanmu pengobat rasa sakit, pengobat luka hatiku. Namun aku tetap mencintai dirinya dan tidak bisa mencintai dirimu. Dan hebatnya dirimu adalah dengan sabar menungguku hingga aku mencintai dirimu. Sayangnya hingga detik inipun aku belum bisa mencintaimu. Hanya karna “DIA”. Maaf.... pelarian cinta, aku telah menyia-nyiakanmu.

Mungkin pergi dari diriku adalah pilihan yang tepat untukmu, kau memilih pergi dan ini salahku. Kau tau? Setelah kepergiianmu aku baru menyadari bahwa aku telah “MencintaiMu” kini aku harus merasakan jatuh untuk kedua kalinya dan ini salahku.

Maafkan aku, pelarian cinta..
siapa,apa,dan bagaimanapun kamu sekarang, kamu adalah manusia terhebat dan tertegar yang pernah aku temui. Do’aku akan selalu bersamamu, semoga kelak kau mendapatkan wanita terindah karna kau pantas mendapatkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar